Sunday, June 19, 2011

Wednesday, May 25, 2011

4 Perkara Menyebabkan Manusia Binasa

1) Mengungkit-ungkit kebaikannya (pahala) yg lalu

- menyebabkan dia rasa dah bayak pahala, tak perlu buat lagi amal yg lain... sedangkan tanpa dia sedar, dia telah mengungkit-ungkit kebaikannya dan riak yang menyebabkan perbuatan baiknya terbatal (tidak mendapat sebarang pahala).

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَى كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا لَا يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ.

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah rosakkan (pahala amal) sedekah kamu dengan perkataan membangkit-bangkit dan (kelakuan yang) menyakiti, seperti (rosakkan pahala amal sedekah) orang yang membelanjakan hartanya kerana hendak menujuk-nunjuk kepada manusia (ria'), dan ia pula tidak beriman kepada Allah dan hari akhirat. Maka bandingan orang itu ialah seperti batu licin yang ada tanah diatasnya, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu ditinggalkannya bersih licin (tidak bertanah lagi ). (Demikianlah juga halnya orang-orang yang kafir dan ria' itu) mereka tidak akan mendapat sesuatu (pahala) pun dari apa yang mereka usahakan. Dan (ingatlah), Allah tidak akan memberikan pertujuk kepada kaum yang kafir. Al-Baqarah : 264.

Ini banyak terjadi kepada kita sendiri... apabila kita dah buat jasa atau menolong seseorang tu, kita akan ungkitkan pertolongan kita kpd org tersebut, supaya dia dapat membantu kita atau dgn kata lain membalas segala kebaikan kita yg lalu utk kesekian kalinya....


2) Lupakan dosa-dosa yang lalu

- menyebabkan dia rasa selesa... walhal dosa masih mengunung dan belum taubat nasuha lagi, dan kemungkinan akan mengulangi perkara (dosa) yg sama....


Di samping itu juga, ada org yang memandang rendah terhadap dosa itu sendiri... ada yang dengan megahnya berkata... takpe masuk neraka dulu, bukannya lama,,, nanti habis kena siksa... masuk syurga balik sebab kita orang Islam... kan..kan.. kan... Dia ingat, syurga neraka itu perkara main-main.. Dia ingat dia seolah-olah dah buat MOU dengan Allah, bahawa dia akan masuk neraka utk tempoh sekejap je... kemudian Allah SWT akan masukkannya ke Syurga utk selama-lamanya...

Ingatlah ... Allah telah menempelak golongan tersebut melalui firmannya ;

وَقَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّامًا مَعْدُودَةً قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدًا فَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ عَهْدَهُ أَمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ.

Dan mereka berkata: "Kami tidak sekali-kali akan disentuh oleh api Neraka kecuali beberapa hari yang tertentu". Katakanlah (wahai Muhammad): "Adakah kamu sudah mendapat janji dari Allah supaya (dengan itu) Allah tidak akan menyalahi janjiNya, atau hanya kamu mengatakan atas nama Allah sesuatu yang tidak kamu mengetahuinya?"Al-Baqarah : 80


3) Membandingkan diri dgn orang yg lebih tinggi kedudukannya dlm perkara dunia

- menyebabkan dia akan terus mengejar dunia dan lalai urusan akhirat
biasanya sibuk mengejar harta/pangkat/glamour dan berusaha
mendapatkannya tanpa menghiraukan dosa pahala.

4) Membandingkan diri dgn orang yg lebih rendah kedudukannya dlm perkara akhirat

- menyebabkan dirinya merasa selamat, dah banyak pahala jika dibandingkan org
lain yg hanya sikit je amal, hanya solat 2 kali setahun, sedangkan dia ada solat
tarawikh dan puasa Ramadhan,,, jadi memadailah bagi dia... sedangkan solat
fardhu dsb tak buatpun.... perasan...

Fikir-fikirkan.....

Touch

i was browsing through some pictures in a web. with malaysia being caught up in the world of capturing-life photography, seeing people in their candid moments; there is an abundance of beautiful pictures that can get you staring at them for hours at times.

*******

Remember back when we were in sekolah rendah? maybe at about standard 6. or perhaps the earlier years of high school. form 1 maybe? where you were starting to realize that opposite attracts. where you get this whole 'kirim salam' and 'saya-minat-awak-so-awak-minat-saya-balik-boleh?' phenomenon.

It's those years where the hormones are there, but not quite enough to last the 'kirim salam' phenomenon, because it was also the time when you hate the opposite sex too. i myself didn't experience this first-hand, as i was in an all-girls school during the first 3 years of highschool. but from friends' reminisces, it was the time that talking to boys is a crime! funny, but true isn't it?

Remember back when during those times in class, when you mistakenly reached for the same paper, and the tip of your fingers brushed with the slightest amount of surface area as possible. what happened then? it's as if there is an electric shock ain't it? wham! tarik tangan faster than a blink of an eye. on one occasion, one of my guy friend was so shocked that he hit both his knees under the table, causing the table to jump. quite a funny reaction i guess. and then you both will be like; "eh sorry sorry sorry" and embarrassed for the next few days and hoping that he will forget about it soon enough.

Beautiful isn't it? how our fitrah works. to a certain extent, at that age, you already KNOW that touching a non-mahram's skin, intentionally, is a sin. but that reflex was definitely not planned right? it comes naturally. it's fitrah.

But what happens when a few years later, nafsu takes over this fitrah. nau'dzubillah. no more reflex. no more trails of sorry-sorry at the end. all gone. and it didn't happened in a day. maybe you were okay with that close groups of friends you're with, then the classmates, then the whole bunch of guys you meet, and boyfriend? no need for any elaboration there. and it's also the time when you start saying things like;

bukan niat apa-apa pun. or, bukan buat apa-apa pun.

A very funny quotation i have read somewhere (which i cant remember) is an ustaz replying to this reason normally given by many people out there. "pergi exam hall, lepas tu try tak buat apa-apa. rasenye awak pass tak?" haha. get it? we have manipulated the sentence "tak buat apa-apa" so much. the reason being just to justify that we had done nothing wrong. how much we manipulated the meaning of 'tak buat apa-apa' might be parallel to the amount of fitrah that we have pushed away, filling the empty space left with our nafsu instead.

************

And so here is my point for today. it's worrying to see pre-wedding photoshoots nowadays. and even some random portraits of an unmarried couple, just to cherish their 'greatest love of all' in an album. hugging one another from the side, from the back, from all angle for all i care. even those cute piggy-ride backs that makes us go "aww...so cute." and then you realized, "lo,belum kahwin."

It makes me wonder, where does all the sifat malu go? the one we're born with. the one Allah fills up in our heart, body and soul. pre-wedding shoots? wallahua'lam. some were okay. most were not. seeing the pictures, lead me to think, what's left to discover in their marriage?

His favourite food? dah tau. her favourite song? dah tau. what kind of jokes he likes when he is tired? dah tahu. what her hair looks like at home? dah tau. pegang tangan? dah jugak.


the world is in need of hayaa' (malu)
so keep it safe.
cause if we don't, who else will?


“Hayaa does not produce but goodness”
(Bukhari; Muslim)

"If you feel no shame, then do as you wish”
(Sahih Bukhari)



Astaghfirullah. for those who might have done one sinful thing or another back in the olden days, be happy to know that we have Allah the All Forgiving. promise ourselves not to do it ever again. be thankful that Allah gives you the opportunity to repent, and keep on praying that the sins we had committed are always washed away.

for those who Allah had Kept away from all these, be thankful that He Kept you clean. and pray that He Keeps you that way. kuatkan iman. banyakkan amal.

marriage and wedding is two different things. pre-wedding shoots might be for your wedding. but all the touching and all-things-wrong-done-in-a-relationship will affect your marriage. i dont know much, but i think i read enough to be confident of these matters.

and for all i know;
instead of touching the non-mahrams literally,
touch their hearts instead. with reminders of Allah.

wallahua'lam.

Tuesday, May 24, 2011

Solat Sunat Dhuha



Berkata Abu Murrah Ath-Tha’ifi r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. telah bersabda : Allah telah berfirman:

“Wahai anak Adam! Bersembahyanglah untuk Aku di awal pagi, niscaya Aku akan mencukupimu di akhirnya.”

(Riwayat Ahmad)


Hadis Qudsi ini menganjurkan kita mengerjakan Solat Dhuha yang mana antara faedahnya, Allah Ta’ala memberi jaminan akan melaksanakan segala keperluan-keperluan keduniaan manusia setiap hari.

Antara ibadat sunat yang dianjurkan dan menjadi amalan Rasullullah SAW sendiri ialah solat sunat Dhuha. Banyak hadis-hadis yang mengalakkannya dan menyatakan keutamaannya, antaranya dalam riwayat Abu Hurairah katanya:

“Kekasihku Rasullullah SAW telah berwasiat kepadaku tiga perkara, aku tidak meninggalkannya, iaitu ; supaya aku tidak tidur melainkan setelah mengerjakan witir, dan supaya aku tidak meninggalkan dua rakaat solat Dhuha kerana ia adalah sunat awwabin, dan berpuasa tiga hari daripada tiap-tiap bulan”

(Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim)


Dalam riwayat yang lain Rasullullah SAW pernah bersabda yang maksudnya :

“Pada tiap-tiap pagi lazimkanlah atas tiap-tiap ruas anggota seseorang kamu bersedekah; tiap-tiap tahlil satu sedekah, tiap-tiap takbir satu sedekah, menyuruh berbuat baik satu sedekah, dan cukuplah (sebagai ganti) yang demikian itu dengan mengerjakan dua rakaat solat Dhuha .”

(Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim)


Adapun kelebihan solat Dhuha itu sepertimana di dalam kitab “An-Nurain” sabda Rasullullah SAW yang maksudnya : “Dua rakaat Dhuha menarik rezeki dan menolak kepapaan.”


Dalam satu riwayat yang lain Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya : “Barangsiapa yang menjaga sembahyang Dhuhanya nescaya diampuni Allah baginya akan segala dosanya walaupun seperti buih dilautan.”

(Riwayat Ibnu Majah dan At-Tirmidzi)


Dan daripada Anas bin Malik Radhiallahu ‘anhu berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata: “Barangsiapa yang mengerjakan sembahyang sunat Dhuha dua belas rakaat dibina akan Allah baginya sebuah mahligai daripada emas”

(Riwayat Ibnu Majah dan Tirmidzi)


Waktu sembahyang Dhuha ialah dari naik matahari sampai se-penggalah dan berakhir di waktu matahari tergelincir tetapi disunatkan dita’khirkan sehingga matahari naik tinggi dan panas terik.


Cara menunaikannya pula adalah sama seperti sembahyang-sembahyang sunat yang lain iaitu dua rakaat satu salam. Boleh juga dikerjakan empat rakaat, enam rakaat dan lapan rakaat. Menurut sebahagian ulama jumlah rakaatnya tidak terbatas dan tidak ada dalil yang membatasi jumlah rakaat secara tertentu, sebagaimana sebuah hadis yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah bermaksud :”Adalah Nabi SAW bersembahyang Dhuha empat rakaat dan menambahnya seberapa yang dikehedakinya.”

(Hadis riwayat Ahmad, Muslim dan Ibnu Majah)


Dalam sebuah hadis yang lain Nabi SAW bersabda bermaksud : ” Barangsiapa yang menunaikan sembahyang sunat Dhuha sebanyak dua rakaat tidak ditulis dia daripada orang-orang yang lalai daripada mengingati Allah dan barangsiapa yang menunaikan nya sebanyak empat rakaat ditulis akan dia daripada orang-orang yang suka beribadat dan barangsiapa yang menunaikannya sebanyak enam rakaat dicukupkan baginya pada hari tersebut, barangsiapa menunaikanyan sebanyak lapan rakaat Allah menulis baginya daripada orang-orang yang selalu berbuat taat, barang siapa yang menunaikannya sebanyak dua belas rakaat Allah akan membina baginya mahligai didalam syurga dan tidak ada satu hari dan malam melainkan Allah mempunyai pemberian dan sedekah kepada hamba-hambaNya dan Allah tidak mengurniakan kepada seseorang daripada hamba-hambaNya yang lebih baik daripada petunjuk supaya sentiasa mengingatiNya,”

(Riwayat At-Thabarani ).

Monday, May 23, 2011

Manusia Mudah Lupa

Allah berfirman,

"Dan apabila Kami berikan nikmat kepada manusia, dia berpaling dan menjauhkan diri (dengan sombong; tetapi apabila ditimpa malapetaka maka dia banyak berdoa"
Surah Al-Fussilat: Ayat 51


Macam terkena batang hidung sendiri lah pulak kan. Tapi, itulah hakikat sifat manusia. Maka dengan itu, beringat-ingatlah ketika senang mahupun susah. Kelapangan yg Allah berikan pada kita itu merupakan ujian yg lebih besar jika dibandingkan dengan kesempitan/kesusahan. Fikir-fikirkanlah dan selamat beramal~~ (^_^)

Sunday, May 22, 2011

Random Pics Cool As


Sky Tower- early in the morning.

Symonds Street

On the way back from Asian Market-Lim Chor